apa bahasa korea tidak

Apa Bahasa Korea Tidak?

Halo Sobat KBKI! Jumpa lagi dengan artikel KBKI yang kali ini akan membahas tentang apa yang tidak dimiliki oleh Bahasa Korea. Bahasa Korea merupakan salah satu bahasa yang menarik untuk dipelajari, namun seperti halnya bahasa lain, tentu saja ada beberapa hal yang tidak dimiliki oleh Bahasa Korea. Berikut ini adalah beberapa hal tersebut:

Tidak Memiliki Artikel

Bahasa Korea tidak memiliki artikel seperti “a” atau “the” dalam bahasa Inggris. Hal ini membuat struktur kalimat dalam Bahasa Korea menjadi sedikit berbeda. Sebagai contoh, jika dalam Bahasa Inggris kita mengatakan “I have a cat”, dalam Bahasa Korea kita hanya perlu mengatakan “고양이 있어요” (goyang-i iss-eoyo) tanpa perlu menggunakan artikel “a”.

Tidak Memiliki Pembagian Tunggal dan Jamak

Salah satu hal menarik dalam Bahasa Korea adalah bahwa Bahasa Korea tidak memiliki pembagian tunggal dan jamak seperti dalam bahasa Inggris. Dalam Bahasa Korea, kata benda tidak berubah bentuk ketika merujuk pada satu objek atau lebih dari satu objek. Sebagai contoh, kata “buku” dalam Bahasa Korea adalah “책” (chaek) dan dapat digunakan untuk merujuk pada satu buku atau lebih dari satu buku.

Tidak Memiliki Huruf Kapital

Anda mungkin sudah tahu bahwa dalam bahasa Inggris, huruf pertama dalam sebuah kalimat atau nama diri harus menggunakan huruf kapital. Namun, dalam Bahasa Korea, huruf kapital tidak digunakan. Semua huruf dalam sebuah kalimat ditulis dengan huruf kecil. Hal ini membuat penulisan dalam Bahasa Korea menjadi lebih sederhana dan tidak perlu memperhatikan penggunaan huruf kapital.

Tidak Memiliki Konsep Gender dalam Kata Benda

Bahasa Korea tidak memiliki konsep gender dalam kata benda seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kata benda dapat berbeda bentuk tergantung pada gender, misalnya “actor” dan “actress”. Namun, dalam Bahasa Korea, kata benda tetap menggunakan bentuk yang sama, tidak peduli apakah merujuk pada pria atau wanita. Sebagai contoh, kata “guru” dalam Bahasa Korea adalah “선생님” (seonsaengnim) dan dapat digunakan untuk merujuk pada guru pria maupun guru wanita.

Tidak Memiliki Kata Kerja To Be

Anda mungkin sudah akrab dengan kata kerja “to be” dalam bahasa Inggris seperti “am”, “is”, dan “are”. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada kata kerja yang setara dengan “to be” ini. Sebagai gantinya, Bahasa Korea menggunakan partikel “이다” (ida) untuk mengindikasikan keberadaan atau kepemilikan. Sebagai contoh, jika dalam Bahasa Inggris kita mengatakan “I am a student”, dalam Bahasa Korea kita dapat mengatakan “나는 학생이에요” (naneun haksaeng-i-eoyo) yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “Saya siswa”.

Tidak Memiliki Konsep Artikel Definitif dan Indefinitif

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep artikel definitif dan indefinitif seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan “a” untuk artikel indefinitif dan “the” untuk artikel definitif. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada perbedaan dalam penggunaan kata benda tergantung pada kepastian atau ketidakpastian objek tersebut. Sebagai contoh, kata “rumah” dalam Bahasa Korea adalah “집” (jip) dan dapat digunakan dengan atau tanpa kepastian objek tersebut.

Tidak Memiliki Konsep Tenses

Salah satu hal yang membedakan Bahasa Korea dengan bahasa lain adalah bahwa Bahasa Korea tidak memiliki konsep tenses seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan tenses seperti present tense, past tense, dan future tense untuk mengindikasikan waktu. Namun, dalam Bahasa Korea, waktu dapat ditentukan melalui konteks dan kata-kata tambahan seperti “sekarang”, “kemarin”, atau “besok”. Hal ini membuat Bahasa Korea terasa lebih fleksibel dalam penggunaan waktu.

Tidak Memiliki Konsep Artikel Takrif dan Nakir

Dalam Bahasa Korea, juga tidak ada konsep artikel takrif dan nakir seperti dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kita menggunakan “al” untuk artikel takrif dan tidak menggunakan artikel untuk artikel nakir. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada perbedaan penggunaan kata benda tergantung pada kepastian atau ketidakpastian objek tersebut.

Tidak Memiliki Konsep Kata Keterangan

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata keterangan seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata keterangan seperti “very”, “quite”, atau “really” untuk memberikan penekanan pada kata sifat atau kata kerja. Namun, dalam Bahasa Korea, penekanan dapat diberikan melalui intonasi dan konteks kalimat.

Tidak Memiliki Konsep Kata Depan

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata depan seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata depan seperti “in”, “on”, atau “at” untuk menunjukkan lokasi atau waktu. Namun, dalam Bahasa Korea, lokasi atau waktu dapat ditentukan melalui kata-kata tambahan seperti “di”, “pada”, atau “jam”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Tanya “Apakah”

Anda mungkin sudah familiar dengan penggunaan kata “apakah” dalam bahasa Indonesia untuk membuat kalimat tanya. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada kata khusus yang setara dengan “apakah” ini. Untuk membuat kalimat tanya dalam Bahasa Korea, kita hanya perlu menggunakan intonasi yang berbeda dan menambahkan tanda tanya di akhir kalimat. Sebagai contoh, jika dalam Bahasa Indonesia kita mengatakan “Apakah Anda lapar?”, dalam Bahasa Korea kita dapat mengatakan “배고파요?” (baegopayo) dengan menambahkan tanda tanya di akhir kalimat.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Orang

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti orang seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata ganti orang seperti “I”, “you”, atau “he” untuk merujuk pada orang tertentu dalam kalimat. Namun, dalam Bahasa Korea, orang yang dimaksud dapat ditentukan melalui konteks kalimat. Sebagai contoh, jika dalam Bahasa Inggris kita mengatakan “I am a student”, dalam Bahasa Korea kita dapat mengatakan “학생이에요” (haksaeng-i-eoyo) tanpa perlu menggunakan kata ganti orang “saya”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Tunggal dan Jamak

Hal menarik lainnya dalam Bahasa Korea adalah bahwa Bahasa Korea tidak memiliki konsep kata ganti tunggal dan jamak seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata ganti tunggal seperti “I”, “you”, atau “he” untuk merujuk pada satu orang, dan kata ganti jamak seperti “we”, “you”, atau “they” untuk merujuk pada lebih dari satu orang. Namun, dalam Bahasa Korea, kata ganti “나” (na) dapat digunakan untuk merujuk pada diri sendiri atau orang lain, tanpa perlu memperhatikan jumlah orang yang dimaksud.

Tidak Memiliki Konsep Kata Sifat Posesif

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata sifat posesif seperti dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata sifat posesif seperti “my”, “your”, atau “his” untuk menunjukkan kepemilikan. Namun, dalam Bahasa Korea, kata benda dapat digunakan langsung tanpa perlu menggunakan kata sifat posesif. Sebagai contoh, jika dalam Bahasa Inggris kita mengatakan “my book”, dalam Bahasa Korea kita hanya perlu mengatakan “책(judul sebelumnya) “집” (jip) tanpa perlu menggunakan kata sifat posesif “saya”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Bantu

Dalam bahasa Indonesia, kita menggunakan kata bantu seperti “sedang”, “akan”, atau “telah” untuk mengindikasikan keadaan atau waktu dalam kalimat. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata bantu seperti ini. Sebagai gantinya, Bahasa Korea menggunakan bentuk kata kerja yang berbeda untuk mengindikasikan keadaan atau waktu. Misalnya, kata kerja “pergi” dalam Bahasa Korea adalah “가다” (gada). Jika ingin mengatakan “sedang pergi”, kita dapat menggunakan bentuk kata kerja “가고 있어요” (gago iss-eoyo).

Tidak Memiliki Konsep Kata Negatif

Dalam Bahasa Korea, juga tidak ada konsep kata negatif seperti dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, kita menggunakan kata negatif seperti “tidak” untuk menyangkal suatu pernyataan. Namun, dalam Bahasa Korea, penyangkalan dapat dilakukan dengan menggunakan partikel “안” (an) sebelum kata kerja. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “tidak makan”, kita dapat mengatakan “안 먹어요” (an meog-eoyo).

Tidak Memiliki Konsep Kata Kerja Bantu

Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata kerja bantu seperti “do”, “does”, atau “did” untuk membentuk kalimat tanya atau kalimat negatif. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata kerja bantu seperti ini. Untuk membentuk kalimat tanya, kita dapat menggunakan intonasi yang berbeda dan menambahkan tanda tanya di akhir kalimat. Misalnya, jika ingin mengatakan “Apakah kamu makan?”, kita dapat mengatakan “먹었어요?” (meog-eoss-eoyo) dengan menambahkan tanda tanya di akhir kalimat.

Tidak Memiliki Konsep Kata Keterangan Temporal

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata keterangan temporal seperti dalam bahasa Inggris. Kata keterangan temporal digunakan untuk menunjukkan waktu dalam kalimat, seperti “sekarang”, “kemarin”, atau “besok”. Namun, dalam Bahasa Korea, waktu dapat ditentukan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “sekarang”, “kemarin”, atau “besok”. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “Saya akan pergi besok”, kita dapat mengatakan “나는 내일 가요” (naneun naeil gayo) dengan menambahkan kata “besok” di dalam kalimat.

Tidak Memiliki Konsep Kata Keterangan Modus

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata keterangan modus seperti dalam bahasa Inggris. Kata keterangan modus digunakan untuk menunjukkan sikap atau niat penutur dalam kalimat, seperti “mungkin”, “harus”, atau “boleh”. Namun, dalam Bahasa Korea, sikap atau niat penutur dapat ditunjukkan melalui intonasi dan konteks kalimat.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Demonstratif

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti demonstratif seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti demonstratif digunakan untuk menunjukkan objek yang dekat atau jauh dari penutur, seperti “ini”, “itu”, atau “mereka”. Namun, dalam Bahasa Korea, objek yang dimaksud dapat ditentukan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “ini”, “itu”, atau “mereka”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Refleksif

Dalam Bahasa Korea, juga tidak ada konsep kata ganti refleksif seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti refleksif digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek dan objek dalam kalimat adalah orang yang sama, seperti “diri saya”, “dirimu”, atau “dirinya”. Namun, dalam Bahasa Korea, hal ini dapat ditunjukkan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “sendiri”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Tanya

Anda mungkin sudah familiar dengan penggunaan kata ganti tanya seperti “who”, “what”, atau “where” dalam bahasa Inggris untuk membuat kalimat tanya. Namun, dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti tanya seperti ini. Untuk membuat kalimat tanya dalam Bahasa Korea, kita hanya perlu menggunakan intonasi yang berbeda dan menambahkan tanda tanya di akhir kalimat. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “Siapa namamu?”, kita dapat mengatakan “이름이 뭐에요?” (ireum-i mwoeoyo) dengan menambahkan tanda tanya di akhir kalimat.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Penunjuk

Dalam Bahasa Korea, juga tidak ada konsep kata ganti penunjuk seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti penunjuk digunakan untuk menunjukkan objek yang sedang dibicarakan, seperti “ini”, “itu”, atau “mereka”. Namun, dalam Bahasa Korea, objek yang sedang dibicarakan dapat ditentukan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “ini”, “itu”, atau “mereka”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Bilangan

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti bilangan seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti bilangan digunakan untuk menunjukkan jumlah objek dalam kalimat, seperti “satu”, “dua”, atau “tiga”. Namun, dalam Bahasa Korea, jumlah objek dapat ditunjukkan dengan menggunakan angka dan kata benda yang tidak berubah bentuk. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “dua buku”, kita dapat mengatakan “두 권” (du gwon) dengan menggunakan angka “du” dan kata benda “권” (gwon).

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Penanya

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti penanya seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti penanya digunakan untuk menanyakan identitas atau kualitas suatu objek, seperti “siapa”, “apa”, atau “bagaimana”. Namun, dalam Bahasa Korea, pertanyaan dapat ditentukan melalui intonasi dan konteks kalimat. Sebagai contoh, jika ingin bertanya “Apa ini?”, kita dapat mengatakan “이거 뭐에요?” (igeo mwoeoyo) dengan menggunakan intonasi yang menunjukkan pertanyaan.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Genitif

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti genitif seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti genitif digunakan untuk menunjukkan kepemilikan, seperti “milik saya”, “milikmu”, atau “miliknya”. Namun, dalam Bahasa Korea, kepemilikan dapat ditunjukkan dengan menggunakan partikel “의” (ui) setelah kata benda yang dimiliki. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “mobil saya”, kita dapat mengatakan “나의 차” (naui cha) dengan menggunakan partikel “의” setelah kata benda “차” (cha).

Tidak Memiliki Konsep Kedudukan Kata Sifat

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kedudukan kata sifat seperti dalam bahasa Indonesia. Kedudukan kata sifat digunakan untuk menempatkan kata sifat sebelum atau sesudah kata benda dalam kalimat. Namun, dalam Bahasa Korea, kata sifat ditempatkan setelah kata benda dalam kalimat. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “rumah besar”, kita dapat mengatakan “큰 집” (keun jip) dengan menempatkan kata sifat “큰” (keun) setelah kata benda “집” (jip).

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Orang Tunggal dan Jamak

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti orang tunggal dan jamak seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti orang tunggal digunakan untuk merujuk pada satu orang, seperti “saya”, “kamu”, atau “(judul sebelumnya) “mereka”. Namun, dalam Bahasa Korea, kata ganti orang tidak berbeda tergantung pada jumlah orang yang dimaksud. Sebagai contoh, kata ganti “저” (jeo) dapat digunakan untuk merujuk pada diri sendiri atau orang lain, baik satu orang maupun lebih dari satu orang.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Tuanan

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti tuanan seperti dalam bahasa Jepang. Kata ganti tuanan digunakan untuk merujuk pada seseorang yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki sosial. Namun, dalam Bahasa Korea, penghormatan dapat ditunjukkan melalui penggunaan kata-kata tambahan seperti “선생님” (seonsaengnim) untuk merujuk pada guru atau “사장님” (sajangnim) untuk merujuk pada bos.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Penunjuk Ruang

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti penunjuk ruang seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti penunjuk ruang digunakan untuk menunjukkan lokasi atau arah, seperti “di sini”, “di situ”, atau “di sana”. Namun, dalam Bahasa Korea, lokasi atau arah dapat ditentukan melalui kata-kata tambahan seperti “여기” (yeogi) untuk “di sini”, “거기” (geogi) untuk “di situ”, atau “저기” (jeogi) untuk “di sana”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Penunjuk Waktu

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti penunjuk waktu seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti penunjuk waktu digunakan untuk menunjukkan waktu, seperti “sekarang”, “kemarin”, atau “besok”. Namun, dalam Bahasa Korea, waktu dapat ditentukan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “지금” (jigeum) untuk “sekarang”, “어제” (eoje) untuk “kemarin”, atau “내일” (naeil) untuk “besok”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Penunjuk Jumlah

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti penunjuk jumlah seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti penunjuk jumlah digunakan untuk menunjukkan jumlah atau urutan, seperti “satu”, “dua”, atau “ketiga”. Namun, dalam Bahasa Korea, jumlah atau urutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan angka dan kata benda yang tidak berubah bentuk. Sebagai contoh, jika ingin mengatakan “buku pertama”, kita dapat mengatakan “첫 번째 책” (cheot beonjjae chaek) dengan menggunakan angka “첫 번째” (cheot beonjjae) dan kata benda “책” (chaek).

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Tetap

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti tetap seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti tetap digunakan untuk menyebutkan objek yang telah disebutkan sebelumnya dalam kalimat atau percakapan. Namun, dalam Bahasa Korea, objek yang telah disebutkan sebelumnya dapat ditunjukkan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “그” (geu) untuk “itu” atau “저” (jeo) untuk “itu” (untuk objek yang lebih jauh).

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Temporal

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti temporal seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti temporal digunakan untuk menunjukkan waktu, seperti “sekarang”, “kemarin”, atau “besok”. Namun, dalam Bahasa Korea, waktu dapat ditentukan melalui konteks kalimat atau dengan menggunakan kata-kata tambahan seperti “지금” (jigeum) untuk “sekarang”, “어제” (eoje) untuk “kemarin”, atau “내일” (naeil) untuk “besok”.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Penanya Kualitas

Bahasa Korea juga tidak memiliki konsep kata ganti penanya kualitas seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti penanya kualitas digunakan untuk menanyakan kualitas atau sifat suatu objek, seperti “apa”, “bagaimana”, atau “berapa”. Namun, dalam Bahasa Korea, pertanyaan mengenai kualitas atau sifat suatu objek dapat ditentukan melalui intonasi dan konteks kalimat. Sebagai contoh, jika ingin bertanya “Bagaimana cuacanya?”, kita dapat mengatakan “날씨가 어때요?” (nalssiga eottaeyo) dengan menggunakan intonasi yang menunjukkan pertanyaan.

Tidak Memiliki Konsep Kata Ganti Saling

Dalam Bahasa Korea, tidak ada konsep kata ganti saling seperti dalam bahasa Inggris. Kata ganti saling digunakan untuk merujuk pada dua orang atau lebih yang saling berhubungan atau berinteraksi, seperti “saya dan kamu”, “mereka berdua”, atau “kita semua”. Namun, dalam Bahasa Korea, hubungan atau interaksi antara dua orang atau lebih dapat ditunjukkan melalui kata-kata tambahan seperti “우리” (uri) untuk “kita” atau “그들” (geudeul) untuk “mereka berdua”.

Semoga penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman tentang apa yang tidak dimiliki oleh Bahasa Korea. Meskipun memiliki perbedaan dengan bahasa lain, Bahasa Korea tetap menarik dan memiliki keunikan tersendiri. Jika Anda tertarik untuk mempelajari Bahasa Korea lebih lanjut, jangan ragu untuk terus belajar dan mengeksplorasi lebih dalam. Sampai jumpa kembali di artikel KBKI menarik lainnya!

Sumber:- https://www.morninglands.com/korea/apa-yang-tidak-dimiliki-oleh-bahasa-korea/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *